Rabu, 16 November 2011

KH.Asrori Al-Ishaqi

MENYATUKAN UMMAT LEWAT THARIQAH

Beliau masih muda. Namun, Surabaya dan Jawa Timur bahkan seluruh Jawa hingga Jakarta dan Asia Tenggara seperti dalam genggaman pengaruhnya, itulah KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi putra keenam KH. Utsman asal Kedinding Lor Surabaya Jawa Timur.

Minggu pagi akhir bulan Pebruari tahun 2006 lalu kawasan Lapangan Mataram Kota Pekalongan yang biasanya ramai oleh masyarakat yang ingin berolah raga ringan, berbelanja dan sekedar jalan jalan untuk menikmati udara pagi, hari itu tampak lain dari hari-hari minggu sebelumnya. Puluhan keamanan sejak subuh disibukkan oleh kehadiran puluhan ribu masyarakat berbaju putih putih dari berbagai penjuru kota di Jawa untuk mengatur arus lalu lintas. Saking padatnya, Jalan Wilis dan Sriwijaya merupakan jalur utama jurusan Semarang Jakarta harus ditutup total selama 24 jam dan disulap menjadi area parkir kendaraan roda dua dan empat atau lebih. Bahkan malam sebelumnya puluhan rombongan bis bis pariwisata dan reguler serta ratusan kendaraan pribadi sudah memasuki wilayah Kota Pekalongan yang terkenal dengan industri batiknya menuju satu titik, yakni Lapangan Mataram. Ada apa gerangan ?
Di Lapangan Mataram inilah tidak kurang dari lima puluh ribu kaum muslimin dan muslimat, dari anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai penjuru tanah air secara bersama sama melakukan kegiatan istighotsah, manaqib Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro RHa dan tahlil akbar dalam rangka “Haflah dzikir, Maulidurrasul dan Haul Akbar Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro RHa.” yang dipimpin langsung oleh ulama kharismatik penyejuk ummat asal Kedinding Lor, Semampir, Surabaya Jawa Timur, yakni KH. Ahmad Asrori Utsman Al Ishaqi.
Suara gema istighotsah dan tahlil akbar mengguncang langit Kota Pekalongan di pagi hari menembus cakrawala hingga radius dua kilometer. Kota Pekalongan yang biasanya ramai oleh hiruk pikuk masyarakat sibuk dengan urusannya masing masing, hari itu ikut larut dalam gema istighotsah dan tahlil. Apalagi kegiatan ini disiarkan langsung oleh tiga radio yang sudah punya nama di Kota Pekalongan dan Batang, yakni Radio Amarta FM, Radio Abirawa Top FM dan Radio PTDI Walisongo, maka lengkaplah suasana di pagi hari yang cerah dengan busana putih putih di atas hamparan rumput hijau dengan menyebut asma Allah hingga ribuan kali sampai menggetarkan kalbu yang gersang oleh kondisi zaman.
“Kegiatan bertaraf internasional ini diselenggarakan tidak hanya semata-mata mendo’akan istri Rasulullah SAW Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro saja, akan tetapi juga mendoa’akan sesepuh para ulama, syuhada’ dan sholihin serta ummat Islam yang telah ikut berjasa dalam pengembangan agama Islam di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya”, ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Jama’ah Al Khidmah H. Hasanuddin, SH. kepada NUBatik Online. Maka, tidaklah mengherankan jika masyarakat begitu antusias mengikuti acara yang baru pertama kali digelar di Kota Pekalongan.
Bayangkan saja, lapangan Mataram yang cukup luas itu disulap oleh panitia menjadi arena berdzikir bak tenda besar. Seluruh lapangan tertutup rapat oleh tenda tidak kurang dari 250 set layos (tratag) dan di dalamnya membentang panggung raksasa ukuran 50 x 16 meter persegi dengan dekorasi yang cukup mewah. Untuk persiapannya saja, memerlukan waktu tiga hari memasangnya dan pihak panitia mendatangkan secara khusus panggung dan dekorasi dari Ponpes Al Fithrah Semarang.
Bahkan untuk mengcover arena agar seluruh peserta dzikir dapat mendengar dengan baik, pihak panitia mendatangkan secara khusus sound system berkekuatan 30 ribu watt dari Malang Jawa Timur yang diangkut satu truk tronton, di tambah dengan 6 set sound system lokal dengan kekuatan masing masing 3 ribu watt, sehingga peserta / pengunjung yang hadir dapat mengikuti acara demi acara dengan baik dan khusu’, saking besarnya kekuatan sound system, acara tersebut dapat didengar hingga radius 2 kilometer.
Mayoritas jama’ah yang hadir memang datang dari seluruh pelosok Jawa Tengah. “Kami sengaja hadir di majelis ini, karena pada tahun ini hanya diselenggarakan di Pekalongan”, ujar Mukminin asal Jepara. Dirinya membawa beberapa bis untuk mengangkut rombongan asal kota ukir Jepara. “Kegiatan tahun kemarin di Kabupaten Demak kami juga membawa rombongan lebih besar, akan tetapi karena kali ini agak jauh maka tidak banyak yang kami bawa” kata pemuda yang masih lajang ini. Hal senada juga diungkapkan Rohman pimpinan rombongan asal Grobogan dan Nur Kholis asal Salatiga. Selain Jawa Tengah, tidak sedikit pula rombongan berasal dari Jawa Timur, Madura, Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini terlihat dari kendaraan berplat nomor AG, L, W, N, B dan lain lain. Bahkan juga hadir puluhan jama’ah asal mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Timur Tengah.
Rumah-rumah penduduk dan gedung-gedung di sekitar Lapangan Mataram seperti Gedung Wanita, Kantor MUI, Balai Kelurahan Podosugih, Balai Kelurahan Bendan, Rumah Singgah Dupan Mall, Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), serambi-serambi Masjid, Musholla hingga ruko berubah fungsi menjadi tempat penginapan. “Saya setiap pagi selalu mendengarkan pengajian Kiai Asrori di Amarta FM, materinya sangat disukai masyarakat dan menyejukkan hati, jadi sangat wajar jika masyarakat sekitar sini dengan antusias rumahnya menjadi tempat penginapan”, kata Ibu Romlah asal Podosugih Kota Pekalongan. Bahkan Paguyuban warung makan Lamongan yang banyak tersebar di kawasan jalur Pantura secara ikhlas menyediakan makanan dan minuman gratis untuk para tetamu yang telah hadir pada malam sebelumnya.
Uswah khasanah
Kalau ada pertanyaan, faktor apa yang mempersatukan mereka, bahkan rela berdesak-desakan selama berjam-jam ? jawabannya ada dua, yaitu Thariqah dan sosok Kiyai Asrori sendiri selaku Mursyid Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah (dinisbatkan kepada Kiai Utsman). Konon, almarhum KH. Utsman adalah salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim (ayah KH. Musta’in) Rejoso, Jombang, Jawa Timur. Beliau dibaiat sebagai mursyid bersama Kiyai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in (sekitar tahun 1977), beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo Surabaya.
Maka, jadilah Sawah Pulo sebagai sentra aktifitas thariqah di kota metropolis di samping Rejoso sendiri dan Cukir Jombang. Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada putranya, Kiai Minan, sebelum akhirnya ke Kiai Asrori (konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya). Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu itu.
Dakwahnya dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, ujarnya.
Kini, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri (dalam proses pembangunan) serta bangunan masjid yang cukup besar.
Itulah Kiai Asrori, keberhasilannya boleh jadi karena kepribadiannya yang moderat namun ramah, di samping kapasitas keilmuan tentunya. Murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan thariqah.
Walaupun tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tamu.
Tanda tanda menjadi panutan sudah nampak sejak masa mudanya. Masa mudanya dihabiskan untuk menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kala itu Kiai Asrori muda yang badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun militer.
Keturunan Rasulullah ke-38
Jika dirunut, Kiai Ahmad Asrori memiliki darah keturunan hingga Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang ke 38, yakni Ahmad Asrori putra Kiai Utsman Al Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 orang. Berikut silsilahnya :
Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah SAW.

Baiat thariqah
Kini, ulama yang usianya belum genap lima puluh tahun itu menjadi magnet tersendiri bagi sebagian kaum, khususnya ahli thariqah. Karena kesibukannya melakukan pembinaan jama’ah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air hingga mancanegara. Kiai Rori menyediakan waktu khusus buat para tamu, yakni tiap hari Ahad. Sedangkan untuk pembaiatan, baik bagi jama’ah baru maupun lama dilakukan seminggu sekali. (ada tiga macam pembaiatan, yaitu Baiat Bihusnidzdzan, bagi tingkat pemula, Baiat Bilbarokah, tingkat menengah dan Baiat Bittarbiyah, tingkat tinggi).
Untuk menapaki level level itu, tiap jama’ah diwajibkan dzikir rutin yang harus diamalkan oleh murid yang sudah berbaiat berupa dzikir jahri (dengan lisan) sebanyak 160 kali dan dzikir khafi (dalam hati) sebanyak 1000 kali tiap usai sholat. Kemudian ada dzikir mingguan berupa khususi yang umumnya dilakukan jama’ah per wilayah seperti kecamatan.
Thariqah yang diajarkan Kiai Rori memang dirasakan berbeda dengan thariqah atau mursyid mursyid lainnya pada umumnya. Jika kebanyakan para mursyid setelah membaiat kepada murid baru, untuk amaliyah sehari-hari diserahkan kepada murid yang bersangkutan di tempat masing-masing untuk pengamalannya, tidak demikian dengan Kiai Rori. Beliau sebagai Mursyid Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah memiliki tanggung jawab besar, yakni tidak sekedar membaiat kepada murid baru kemudian tugasnya selesai, akan tetapi beliau secara terus-menerus melakukan pembinaan secara rutin melalui majelis khususi mingguan, pengajian rutin bulanan setiap Ahad awal bulan hijriyah dan kunjungan rutin ke berbagai daerah.
Untuk membina jama’ah yang telah melakukan baiat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, bahkan Kiai Rori telah menggunakan media elektronik yaitu Radio Siaran untuk penyebaran dakwahnya, sehingga murid muridnya tidak lagi akan merasa kehilangan kendali. Ada lima radio di Jawa Tengah yang dimilikinya setiap pagi, siang dan malam selalu memutar ulang dakwahnya Kiai Rori, yakni Radio Rasika FM dan “W” FM berada di Semarang, Radio Citra FM di Kendal, Radio Amarta FM di Pekalongan dan Radio Suara Tegal berada di Slawi.
Radio radio inilah setiap harinya mengumandangkan dakwahnya yang sangat khas dan disukai oleh banyak kalangan, meski mereka tidak atau belum berbaiat, bahkan ketemu saja belum pernah, toh tidak ada halangan baginya untuk menikmati suara merdu yang selalu mengumandang lewat istighotsah di awal dan tutup siaran radio. Kemudian juga dapat didengar lewat manaqib rutin mingguan dan bulanan serta acara-acara khusus seperti Haul Akbar di Kota Pekalongan beberapa waktu lalu disiarkan langsung oleh tiga radio ternama di Kota Pekalongan dan Batang.
Dalam setiap memberikan siraman rohani, Kiai Rori menggunakan rujukan Kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani, Al Hikam karya Imam Ibnu Atha’illah dan lain lain. Selain pengajian yang lebih banyak mengupas soal tasawuf, Kiai Rori juga sering menyisipkan masalah fiqih sebagai materi penunjang. Seorang ulama asal Ploso Kediri Jawa Timur, KH. Nurul Huda pernah bertutur, sulit mencari ulama yang cara penyampaiannya sangat mudah dipahami oleh semua kalangan dan do’anya sanggup menggetarkan hati seperti Kiai Asrori. Hal senada diakui oleh KH. Abdul Ghofur seorang ulama asal Pekalongan, Kiai Asrori seorang figur yang belum ada tandingnya, baik ketokohannya maupun kedalaman ilmunya.
Jama’ah Al Khidmah sebagai wadah
Sadar bahwa manusia tidak akan hidup di dunia selamanya, Kiai Asrori telah berfikir jauh ke depan untuk keberlangsungan pembinaan jama’ah yang sudah jutaan jumlahnya. Perkembangan jumlah murid cukup menggembirakan ini sekaligus mengundang kekawatiran. Apa pasal ? banyaknya murid yang berbaiat di Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah menunjukkan bahwa ajaran ini memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi murid murid yang telah berbaiat terus dibina melalui berbagai majelis, sehingga amalan-amalan dari sang guru tetap terpelihara.
Di sisi lain banyaknya murid juga mengundang kekhawatiran sang guru. Karena mereka tidak terurus dan terorganisir dengan baik, sehingga pembinaannya pun kurang termonitor. Kondisi inilah yang mendorong beberapa murid senior memiliki gagasan untuk perlunya membentuk wadah di samping dorongan yang cukup kuat dari Kiyai Asrori sendiri, sehingga diharapkan dengan terbentuknya wadah bagi para murid-muridnya dapat lebih mudah melaksanakan amalan amalan dari gurunya.
Maka dibentuklah wadah bernama “Jama’ah Al Khidmah”. Organisasi ini resmi dideklarasikan tanggal 25 Desember 2005 kemarin di Semarang Jawa Tengah, dengan kegiatan utamanya ialah menyelenggarakan Majelis Dzikir, Majelis Khotmil Al Qur’an, Maulid dan Manaqib serta kirim do’a kepada orang tua dan guru-gurunya. Kemudian menyelenggarakan Majelis Sholat Malam, Majelis Taklim, Majelis Lamaran, Majelis Akad Nikah, Majelis Tingkepan, Majelis Memberi nama anak dan lain lain.
H. Hasanuddin menjelaskan, organisasi ini sengaja dibentuk bukan karena latah apalagi berorientasi ke politik praktis, akan tetapi semata mata agar pembinaan jama’ah lebih terarah dan teratur. Siapapun bisa menjadi anggotanya, baik yang sudah baiat atau yang belum baiat. Seperti kegiatan kegiatan Haul Akbar di Kota Pekalongan tempo hari merupakan salah satu bukti bahwa kegiatan Jama’ah Al Khidmah banyak diminati oleh berbagai kalangan khususnya di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
Meskipun di wilayah ini belum banyak yang menyatakan baiat ke Kiai Asrori, ternyata magnet kiai yang berpenampilan kalem dan sederhana ini dapat menghadirkan puluhan ribu ummat Islam untuk duduk bersimpuh bersama-sama dengan para kiyai, ulama, habaib dan ratusan undangan lainnya untuk bersama-sama melakukan dzikir dan mendoa’akan istri Rasulullah Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro yang kini telah mulai banyak dilupakan ummat Islam.
Acara ini memang tergolong khusus, pasalnya kegiatan Haul Sayyidatina Siti Khodijah tidak lazim dilaksanakan oleh ummat Islam. sehingga banyak yang tidak menyangka kegiatan ini akan mendapat perhatian yang cukup besar. Bahkan Habib Umar Bin Salim cucu Rasulullah SAW asal Hadramaut Yaman Yordania yang hadir dalam secara khusus di majelis dzikir itu mengatakan, sudah selayaknya ummat Islam mendoakan istri Rasulullah, karena beliau mempunyai peranan yang sangat penting dan banyak jasanya membantu Rasulullah dalam pengembangan ajaran Islam. ”Kami siap hadir setiap majelis ini digelar”, ujarnya usai acara. [mu’is]

Senin, 14 November 2011

PERENUNGAN

Ya Rabb, ku sungguh tidak menyagka kalau kehidupan yang mendatang lebih berat dan penuh tantangan namun diriku masih tetap begini, aktifitas demi aktifitas telah ku lalui dan engkau selalu member kemudahan bagi ku kenapa diriku tergelapkan oleh dunia ini, semakin aktifitas q bertambah mengapa diriku sekan akan meras a jauh darimu, Ibadah dan mengingatMU terasa terabaikan oleh aktifitas dunia yang tiada habisnya, semoga ENGKAU selalu memberikan jalan yang terbaik untuk diriq dan seluruh umat islam didunia, dan semoga aku dan saudra q semua seiman tidak kufur akan nikmat yang telah engkau berikan kepada hambamui ini ya,Rabb mungkin hari ini aku bisa bernafas bs berjalan semua adalah kuasaMU dan aku tak tw kapan ajal akan menjemputq,

Minggu, 13 November 2011

PAKEM


PAkem dalam arti suatu model pembelajaran adalah Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan model Pakem siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Model pembelajaran Pekem terdapat empat unsur di dalamnya antara lain :

1. Aktif.

Belajar merupakan suatu proses aktif dalam membangun makna/pemahaman dari informasi & pengalaman oleh si pembelajar.

2. Kreatif.

Proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan sikap kreatif pada diri anak. Anak dilahirkan memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi.

4 Efektif.

Pembelajaran dilaksanakan memiliki tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu faktor yang menentukan adalah model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran yang dilaksanakan dapat menunjang kelanjutan pembelajaran berikutnya.

4. Menyenangkan.

Situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran, senang untuk belajar sehingga dapat meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Menyenangkan juga dapat memotivasi seseorang untuk mau belajar di luar bangku sekolah dengan kata lain senang belajar seumur hidup.



Pembelajaran yang menggunakan model pembelajarn Pakem dapat kita lihat dari dua sisi, yaitu :


1. Dari sisi guru dalam pembelajaran :

a. Aktif, guru aktif :

- Memantau kegiatan belajar siswa.

- Memberi umpan balik

- Mengajukan pertanyaan yang menyenangkan

- Mempertanyakan gagasan siswa.

b. Kreatif, guru :

- Mengembangkan kegiatan yang beragam.

- Membuat alat bantu belajar sederhana.

c. Efektif, pembelajaran :

- Mencapai tujuan pembelajaran.

d. Menyenangkan, pembelajaran :

- Tidak membuat anak takut.

- Takut salah

- Takut ditertawakan

Takut dianggap spele.


2. Dari sisi siswa dalam pembelajaran :

a. Aktif, siswa aktif :

- Bertanya.

- Mengemukakan gagasan.

- Mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya.

b. Kreatif, siswa :

- Merancang/memuat sesuatu .

- Menulis/mengarang

c. Efektif, siswa :

- Menguasai ketrampilan yang diperlukan.

d. Menyenangkan, Pembelajaran :

- Membuat anak :

Berani membuat/mencoba

Berani bertanya

Berani mengemukan pendapat/gagasan

Berani mempertanyakan gagasan orang lain.

Maklah Tafsir

Wawasan Al Qur’an Tentang Alam Semesta

A.      PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa alam semesta ini banyaklah terdapat teka-teki yang perlu kita kaji akan kebenarannya melalui teori-teori dan nash-nash al-Qur'an selaku pedoman umat islam yang berisi tentang segala objek dan referensi yang utama dalam setiap kegiatan ilmiah dimanapun.
Alam semesta ini terbentuk dengan sendirinya melalui beberapa tahapan dan proses yang terjadi sehingga alam ini terbentuk indah serta bisa menjadi tempat kita melalui proses kehidupan ini beberapa ilmu pengetahuan telah memberikan teori-teorinya dalam hal sepengetahuan kita. Hanya ini latar belakang untuk lebih Jelasnya semua kejadian alam semesta ini perlu kita bahas bab pembahasan.
Sebagian pendapat orang Babylonia, alam semesta merupakan suatu ruangan/selungkup, dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagad raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Pengertian alam semesta mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.












B.      RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan membahas tentang :
1.       Proses Terjadinya alam semesta
2.       Wawasan Al Qur’an Tentang Alam semesta

C.      PEMBAHASAN
1.       Proses Terjadinya Alam Semesta
Alam semesta sebagaimana dimaksud dalam pembahasan ini adalah identik dengan jagad raya, dalam bahasa inggris diistilahkan dengan universe (alam semesta). Dilihat dari sudut pandang Keilmuan ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terbentuknya alam semesta ini antara lain sebagai berikut :
a.       Teori Ledakan
Big Banor Theoras: berpikir tolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan[1].
Menurut teori ini terdapat beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik, pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih mdan tidak berstruktur serta diikuti dengan kecepatan 109 ton tiap senticuiter kubek
b. Masa batas dinding planet yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan planet
c. Masa Jiffy yatiu cuaca pada saat alam semeseta berumur 10-23 detik dengan jari-jari alam semesta 10-23 cm dengan kecepatan 1055 dari kecepatan air
d. Masa pembentukan Lipton yaitu cuaca pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
e. Pada masa radiasi yaitu cuaca alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Tata Surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun[2].

b.      Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu "Masa Ekspansi" dan "Masa Kontraksi" diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi kemudian terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur terbentuk menyusul dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disamping itu, terdapat suatu hipotesis menarik yang diajukan oleh Fowler tentang terjadinya galaksi yakni :kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada saat ini. Saat itu, galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan dan berputar pada porosnya sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut tersebut kemudian berkontraksi sehingga bagian luarnya banyak yang tertinggal[3]
Gumpalan tersebut hydrogen yang sudah menjadi bintang tersebut juga melakukan kontraksi secara perlahan, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benua langit sekarang ini.
Sedangkan dilihat dari sudut pandang  al-Qur'an tentang penciptaan alam semesta dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dalam hal penciptaan alam semesta, terdapat beberapa lafazh yang dapat digunakan untuk mengetahui konsep penciptaan alam semesta menurut alqur’an, antara lain: Khalaqa(Menciptakan),ja’ala(Menjadikan),bada’a(Memulai).
Selain itu  Al-Qur'an juga menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan sesuatu yang padu atau meninggal yang kemudian Tuhan pisahkan. Dalam surat al-Anbiya' ayat 30 dinyatakan awalannya


Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?[4]
Dari ayat di atas, dapat duga bahwa perspektif al-Quran nampaknya sesuai dengan teori pengetahuan modern, misalnya hipotesis Big Bag, yakni bahwa alam semesta pada awalnya merupakan massa yang sangat besar dan panas lalu meledak karena adanya reaksi inti dan kemudian membantu sehingga terbentuk planet-planet termasuk planet bumi. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan oleh Jeans alam semesta ini pada awalnya adalah gas yang berserekan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulkan kosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang telah mendingin untuk kemudian memadat.
Terjadinya Bumi Dan Sistem Tata Surya Mula-mula Ptolomeus ilmuan Yunani abad ke-II M berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi yang disebut teori geosentris. Kemudian dibetulkan oleh Nicolai Copernicus astronom Polandia dengan teorinya heliosentris mengatakan bahwa semua benda angkasa bergerak mengelilingi matahari, dengan orbit yang berbentuk leingkaran. Johanes Keplier, astronom dan matematikawan Jerman berpendapat bahwa orbit bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips. Galelio dengan bantuan teleskop membenarkan teori Copernicus yang telah diralat oleh kepler. Issac Newton, dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena prinsip gravitasi.
a)      Immanuel Kant (1724-1804)
Dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichechte und theorie de himmels nach newtonischen grundsatzen behandelt (sejarah umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hukum Newton) mengatakan jika bumi (planet-planet serta bintang) proses terjadinya selalu menurut hukum alam.
b)      Piere Simon Marquis De Laplace (1749-1827)
Terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut itu perlahan menjadi dingin karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas dibagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya. Terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai kesembila. Cincin itu semakin mendingan, menyusut, lalu membentuk planet.
c)      Hipotesis Planetesimal
Lebih kurang 100 tahun setelah teori kabut Kant, Laplace, Thomas C chmaberlin (geologiawan) dan Forest R. Moulton (astronom) dari Cicago, USA mengemukakan teori baru yang disebut teori planetesimal, yaitu pada awalnya ada matahari kemudian didekati bintah sehingga terjadilah gaya tarik menarik dan terjadilah peledakan hebat yang menyebabkan banyak gas mencuat keluar dari atmosfer matahari, sehingga berbentuk seperti kabut pilin (spiral), lalu mengembun dan membeku menjadi planetsimal.
d)      Hipotesis Pasang-Surut Gas.
Sir James M. Jeans Dan Hardz Jeffrey mengemukakan bahwa matahari didekati oleh bintang yang besar tetapi tek saling bertabrakan. Karenagaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas sehingga disebut hipotesis pasang-surut gas.
e)      Bumi Dan Perkembangannya
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut. Kabut ini mulai-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi atau zat kemudian energi atau tenaga berubah menjadi materi. Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat di atas titik nol mutlak.

E.     Matahari
Matahari bukanlah benda padat, tetapi merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekanan dan temperature yang sangat tinggi. Matahari melepaskan lapisan luar, menghasilkan awan besar (nebula planet), dan sisanya mendingin, menyusut dan menjadi blackhole, gila bahan bakar habis ferkurad, bintang (matahari) menjadi labil, meledak dan menjadi supernova.

F.      Bumi
Dibandingkan dengan planet lain, bumi merupakan planet yang istimewa. Medan magnet bumi dapat menangkap Dzarah yang merusak (electron_ yang berasal dari matahari dan angkasa luar sehingga Dzarah tersebut terkumpul dalam zona yang disebut Sabuk Van Allen.

G.    Bulan
Bulan beredar mengelilingi bumi sekali dan juga berotasi sekali. Gravitasi bumi memperlambat perputaran bulan revolusi dan rotasi terjadi pada waktu yang sama. Gravitasi bulan menyebabkan pasang naik di bawah Bulan, sementara pasang surut naïf terjadi pula pada sisi bumi yang berlawanan.
Gravitasi bulan kurang lebih sama dengan 1/i6 temperatur pada siang hari 100 0C dan pada waktu malam, temperaturnya turun sampat 150 0C bulan tidak mempunyai atmosfer dan juga air sehingga merupakan daerah yang kering dan mati.
2.       Wawasan Al Qur’an Tentang Alam semesta
Sepanjang zaman manusia selalu ingin tahu bagaimana alam semesta tak bertepi ini berawal, kemana ia menuju bagaimana hukum yang menjaga tatanan dan keseimbangannya bekerja. Selama ratusan tahun para ilmuwan dan pemikir telah melakukan banyak penelitian tentang hal ini dan memunculkan sedikit sekali teori. Gagasan yang umum di abad ke XIX adalah alam semesta merupakan kumpulan materi dengan ukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.
Kemahaperkasaan Allah dalam mengatur proses penciptaan alam semesta dilkukiskan dalam Surah Al-Fushilat ayat 11 : ”Dalam pada itu Dia mengarah pada pada penciptaan langit (sama) dan langit (sama) itu berupa asap, lalu Dia berkata kepada langit dan bumi, “Datanglah kamu berdua dengan patuh atau terpaksa”; keduanya berkata “Kami datang dengan patuh”.[5]
Jadi pada saat penciptaan alam semesta, Allah telah menetapkan berlakunya hukum-hukum alam sebagai sunatullah. Dengan berlakunya hukum-hukum alam ini maka semua makhluk, baik ruang kosmos, atom, molekul, partikel, dan seluruh materi yang tersusun sebagai benda mati atau hidup, matahari, bumi, bintang, galaksi, dan sebagainya berjalan sepanjang waktu sesuai dengan panggarisan hukum-hukum tersebut. Tida ada satupun yang menyimpang kecuali dengan izin Allah.
Al-Qur'an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman:
"(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."[6]
Jadi Pengungkapan dengan menggunakan kata 'Kami gulung langit', adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.
Dalam hal ini manusia wajib selalu mengasah budinya dan melatih akalnya,supaya dia mendapat cetusan dari ilmu Tuhan. Tidak barang suatupun ala mini,baik langit ataupun bumi yang dijadikan Tuhan dengan kacau balau. Penambahan ilmu akan menambah kuatnya iman, dan iman yang kuat akan menambah baiknya dan tingginya mutu amalan. Oleh sebab itu dengan cahaya iman, kita akan mendapat terang tentang tingginya nilai hidup ini, karena ma’rifat kepada Allah.

D.      KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai  terbentuknya alam semesta antara lain : Teori Ledakan dan teori Ekspansi dan kontraksi.
Sedangkan dalam proses terbentuknya alam semesta dan tata surya ada banyak Tokoh yang meberikan penjelasannya mengenai hal tersebut yaitu : Immanuel Kant dan Piere Simon Marquis De Laplace
Dalam Al qur’an telah dijelaskan awal terbentuknya alam semesta dan Al qur’an Juga menggambarkan akhir alam semesta yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat dalam surah al Anbiya ayat 104 

















DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, Ahmad.1996.Al-Qur'an dan Ilmu Pengatahuan Kealaman . Jakarta :Dana Bhakti Prima Yasa ;, Cet 1.
Mas'ud, Ibnu dan Paryono, Joko1999. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
http://www.apakabardunia.com/2011/07/al-quran-dan-sains-akhir-alam-semesta.html
Hamka.1982.Tafsir Al Azhar Juz’ XII.Jakarta:Pustaka Panjimas.
Hamka.1981.Tafsir Al Azhar Juz’ XVII.Surabaya:Pustaka Alam.







[1] Baiquni, Ahmad. Al-Qur'an Dan Ilmu Pendidikan Kealaman. Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1996. hlm., 211
[2] Mien Rosmni, ct. al, Ilmu Alamiah Dasar (semarang: IKIP Semarang Press, 1989) h.38
[3] Susanto, Edi. Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan : STAIN Pamekasan Press 2006. hlm., 16
[4] Terjemahan Al-Qur'an Pada surat Al-Anbiya' ayat 30
[5] Terjemahan Al-Qur'an Surah Al-Fushilat ayat 11
[6] Terjemahan Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 104